Kamis, 04 November 2021

Goresanku di hari Sabtu

Ah...... Capek.  Itu yang aku rasakan setelah setengah hari ini menyeterika baju segunung tingginya.  Setelah melepas suami pergi ke tempat kerjanya, aku langsung pasang kuda-kuda.  Aku pilih lokasi yang menurutku paling nyaman untuk menyeterika baju-baju kami. Sebenarnya sih ada tempat khusus untuk mengerjakan aktifitas ini.  Tapi entah mengapa aku pengin pindah lokasi. 

Tak lupa kusiapkan sebotol air putih agar tidak dehidrasi.  Maklum suhu panas dari seterika pasti akan membuatku haus.  1,2,3 ....ah... 30 baju selesai kuseterika.  Persis suara adzan dikumandangkan. Ada rasa puas ketika taget kerjaku berhasil seperti yang kuharapkan. 

Setelah solat,  kumanjakan diriku dengan duduk merebahkan diri di teras.  Kunikmati tanaman kesayanganku.  Saat seperti ini yang selalu aku tunggu. Melepaskan diri dari kesibukan dengan caraku sendiri.  Tak perlu mahal.. Cukup gelar tikar dan rebahan... Dunia serasa hanya milikku.  

Pada posisi rebahan seperti ini,  seolah semua rasa capek hilang.  Kuingat-ingat lagi perjuanganku mengikuti kelas gratis Om Jay.  Kelas yang dulu pernah kutinggalkan. Kuingat pula pesan sesepuh di grup kelas tersebut bahwa aku harus menjadikan menulis sebagai kebutuhanku.  

Seperti sekarang ini, aku asal menulis saja apa yang terlintas di pikiran dan otakku. 

Jangan sakit gadisku

 Selasa,  tanggal 3 Nopember 2020


Hari ini sungguh melelahkan.  Sedari pagi aku bekerja di depan laptop.  Mata serasa perih menatap layar kaca kerjaku. 

Jam pulang pun tiba. Tiba-tiba ringtone gawaiku berbunyi.  Anak semata wayangku kirim pesan pribadi. 

"Buk kok kepalaku sok nyut nyutan ya. Kadang ono kadang ora. Tapi nek pas ono ki ya lumayan le sakit, wis 4 harian iki deh kayae,"keluh anakku dalam bahasa Jawa.  Dia mengeluh kepalanya sering pusing.  Rasa pusing kadang datang dan pergi. 

Ibu mana yang tidak khawatit jika buah hatinya mengeluh sakit.  Apalagi ini anak semata wayangku.  

Jalur kepulanganku pun berbeda dengan yang biasa aku lalui.  Tujuan utamaku menuju RS.  Pura Raharja.  Kebetulan kartu pasien anakku aku yang pegang.

Sampai sudah aku di meja pendaftaran. Was-was,  gelisah,  khawatir yang meraja begitu menghantuiku.  

Ya Allah,  jaga anakku.  Jaga buah hati yang masih Kau titipkan padaku.  Cabutlah penyakitnya.  Itu doaku dalam hati sembari menunggu antrian periksa dokter. 

Antrian periksa untuk anakku pun tiba.   Aku terdiam di ruang tunggu sementara anakku masuk ke ruang periksa. Detik demi detik,  menit demi menit berlalu.  Tak lama kemudian gadisku keluar dari ruang periksa.  

"Apa kata dokter, Dik? " tanyaku.  Aku memang terbiasa memanggilnya dengan Dik. 

"Kata dokter mungkin pengaruh terlalu lama di depan laptop, Buk. Di suruh nunggu sampai obatnya habis.  Kalau masih sakit ya disuruh cek lagi," jawabnya. 

Sejenak aku merasa lega. Tapi was-was, khawatir dan perasaan lain masih menggangguku. 

Kusuruh anakku pulang bersama ayahnya,"Kamu pulang saja dengan Bapak.  Biar Ibu yang antri obat "

Sekitar setengah jam aku berada di apotik untuk menebus obat anakku.  Setelah obat kudapatkan,  aku pun pulang dengan pikiran tidak karuhan. 

Ya Allah,  jagalah anak hamba satu-satunya.  Jagalah dia dari dunia sampai akhiratnya. 




YULI'S WRITING-MANDAKU'S NEWS

WORKSHOP JURNALISTIK DI ERA DIGITALISASI

Kulon Progo, 5 November 2021

Hari ini bertepatan dengan hari Jumat, 5 November 2021, MAN 2 Kulon Progo menyelenggarakan workshop jurnaliastik. Kegiatan yang bertajuk Workshop Jurnalistik di Era Digitalisasi ini diikuti oleh 24 siswa dan 26 guru dan pegawai MAN 2 Kulon Progo.

Workshop diawali dengan sambutan kepala madrasah, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutan singkatnya Hartiningsih, S. Pd., M.Pd. berkata, "Workshop ini ditujukan untuk meningkatkan branding madrasah dan menumbuhkan jiwa menulis dari warga madrasah, "

Lebih lanjut Kepala MAN 2 Kulon Progo menyampaikan bahwa tanggung jawab publikasi madrasah dan peningkatan branding madrasah bukan semata-mata tugas dan tanggung jawab tim humas, tetapi juga menjadi kewajiban seluruh warga madrasah. Sehingga, semakin banyak warga madrasah yang terlibat dalam publikasi madrasah, semakin luas informasi tentang madrasah diketahui pihak lain.

Menurut Hartiningsih, S. Pd., M.Pd, menulis merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari , baik menulis di media sosial atau media yang lain. Sehingga menulis bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja.

Dalam rangka mewujudkan tema workshop "Meneguh Pelayanan Informasi Era Digitalisasi", Hartiningsih menegaskan, "Di era digital ini, semua berbasis teknologi. Bagi yang tidak mau meninggalkan era konvesional dan masuk ke era digital pasti akan tertinggal."

Dari pelaksanaan workshop ini, pihak madrasah berharap semakin banyak warga madrasah yang terlibat untuk membumikan nama besar MAN 2 Kulon Progo melalui publikasi di webmandaku.

Diakhir sambutannya, Hartiningsih, S.Pd.,M. Pd. mengucapkan selamat mengikuti workshop dan menimba ilmu kepada seluruh peserta.


WORKSHOP JURNALISTIK DI ERA DIGITALISASI

"MENULIS BERITA,  SUSAH ATAU TIDAK?"


Masih dalam rangkaian kegiatan workshop jurnalistik MAN 2 Kulon Progo,  panitia menghadirkan narasumber yang luar biasa, Drs. H. Heri Pratama,  yang akrab disapa dengan pak Heri. Beliau adalah wartawan untuk harian .............................sekaligus seorang dosen di salah satu perguruan tinggi ternama di Yogyakarta.

Narasumber yang sangat menggelitik ini mampu menggugah minat peserta diklat untuk menulis. 
Dengan materi "Teknik Penulisan Berita", Heri Pratama menyampaikan materi dengan gaya yang lugas. 

"Apakah menulis berita itu sulit? " demikian pertanyaan dari pemateri. Menurutnya, menulis berita itu mudah jika penulis memahami 5W + 1H ( who,  what,  when,  where, why dan how)

Dengan mengembangkan model pertanyaan di atas, menulis berita menjadi mudah.  Alur berita juga mudah dikembangkan. 

"Selain harus memahami 5M+1H, seorang penulis berita juga dituntut untuk mampu menyusun lead dan judul berita yang menarik bagi pembaca," tambah Heri Pratama dalam jabaran materinya. 

"Dalam menulis berita,  sekurang kurangnya ada dua narasumber. Yang perlu diingat bahwa hindari mengajukan pertanyaan yang sama kepada narasumber. Ini bertujuan agar lebih banyak informasi yang bisa digali dari narasumber," demikian jelas Heri lebih lanjut.

Untuk lebih memahami proses penulisan berita,  Heri juga mengajak seluruh peserta workshop untuk praktik langsung menyusun sebuah berita. 

Diakhir pemaparan materinya, Heri Pratama berpesan untuk menulis dengan gaya sendiri,  meskipun hasil rangkuman beberapa pemaparan orang lain. Ini perlu dilakukan supaya tulisan berita yang ditulis bebas dari plagiasi. 






WORKSHOP JURNALISTIK MENUJU BRANDING MADRASAH



Sebuah lembaga pasti membutuhkan pengakuan dari pihak lain. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberitakan informasi apapun mengenai lembaga tersebut. Branding sebuah lembaga sangatlah penting untuk mengangkat nama lembaga tersebut.



Materi Branding Madrasah Melalui Publikasi yang disampaikan oleh Bramma Aji Pratama sangat relevan dengan tujuan diselenggarakannya workshop jurnalistik ini. Mengawali materinya, Bramma Aji Pratama mengatakan,"Menulis itu

Peserta memperoleh ilmu tentang teknik dan tata cara menulis. Mulai dari mengapa harus menulis, syarat menulis artikel yang marketable, sampai langkah-langkah menulis artikel.


Setelah mengikuti workshop ini, diharapkan peserta pelatihan mampu membantu pihak madrasah untuk membumikan nama MAN 2 Kulon Progo melalui tulisan-tulisan mereka. Ditegaskan oleh Hartiningsih, S.Pd.,M.Pd. bahwa tugas membesarkan nama MAN 2 Kulon Progo bukan hanya tugas tim Humas, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh warga madrasah. (written by: Yuliyatimandaku)



WORKSHOP JURNALISTIK DI ERA DIGITAL

"GURU MUDA, USIA MUDA, KARYA LUAR BIASA"



Rangkaian terakhir dari workshop jurnalistik yang diadakan oleh MAN 2 Kulon Progo adalah materi pembuatan Flyer. Yang menarik dari materi ke tiga ini adalah pematerinya. Usia memang muda, tetapi kemapuan mereka luar biasa. Mereka juga merupakan duta agen perubahan MAN 2 Kulon Progo.

Materi pembuatan flyer ini seolah menjawab sambutan Kepala MAN 2 Kulon Progo pada saat membuka workshop jurnalistik, bahwa orang yang masih di era konvensional akan tertinggal jika tidak mau mengikuti era baru, yaitu era digital. Selain berita, flyer juga menjadi salah satu bentuk publikasi digital. Canva menjadi pilihan untuk dikenalkan kepada seluruh peserta.

Listia Palupi Wisnu Aji menegaskan," Tujuan penyampaian materi ini untuk Mengajarkan penggunaan aplikasi Canva untuk membuat berbagai jenis publikasi termasuk pamflet, brosur, flyer, poster."

Lebih lanjut narasumber juga mengatakan,"Harapannya dengan adanya pelatihan tersebut, dapat menunjang kegiatan publikasi. Di bidang kehumasan bisa menjadi bentuk publikasi kegiatan-kegiatan madrasah, prestasi-prestasi siswa, dan media promosi madrasah ke masyarakat. Selain itu, untuk siswa kaitannya dengan madrasah keterampilan, juga bisa menjadi sarana publikasi produk-produk hasil keterampilan."

Dengan cekatan, cerdas dan sabar, para Agen Perubahan membimbing seluruh peserta workshop. Agen perubahan yang terdiri dari Listia Palupi Wisnu Aji, S.Pd. Mustafidatun Nur Faidah, S.Pd, dan Panzi Ahmad Gozali, S.Pd. secara sinergis dan bahu membahu menyampaikan materi. Listia Palupi Wisnu Aji sebagai pemateri utama sedangkan dua agen perubahan yang lain terjun langsung di tengah-tengah peserta untuk membimbing dan mendampingi pembuata flyer.