Kamis, 04 November 2021

Jangan sakit gadisku

 Selasa,  tanggal 3 Nopember 2020


Hari ini sungguh melelahkan.  Sedari pagi aku bekerja di depan laptop.  Mata serasa perih menatap layar kaca kerjaku. 

Jam pulang pun tiba. Tiba-tiba ringtone gawaiku berbunyi.  Anak semata wayangku kirim pesan pribadi. 

"Buk kok kepalaku sok nyut nyutan ya. Kadang ono kadang ora. Tapi nek pas ono ki ya lumayan le sakit, wis 4 harian iki deh kayae,"keluh anakku dalam bahasa Jawa.  Dia mengeluh kepalanya sering pusing.  Rasa pusing kadang datang dan pergi. 

Ibu mana yang tidak khawatit jika buah hatinya mengeluh sakit.  Apalagi ini anak semata wayangku.  

Jalur kepulanganku pun berbeda dengan yang biasa aku lalui.  Tujuan utamaku menuju RS.  Pura Raharja.  Kebetulan kartu pasien anakku aku yang pegang.

Sampai sudah aku di meja pendaftaran. Was-was,  gelisah,  khawatir yang meraja begitu menghantuiku.  

Ya Allah,  jaga anakku.  Jaga buah hati yang masih Kau titipkan padaku.  Cabutlah penyakitnya.  Itu doaku dalam hati sembari menunggu antrian periksa dokter. 

Antrian periksa untuk anakku pun tiba.   Aku terdiam di ruang tunggu sementara anakku masuk ke ruang periksa. Detik demi detik,  menit demi menit berlalu.  Tak lama kemudian gadisku keluar dari ruang periksa.  

"Apa kata dokter, Dik? " tanyaku.  Aku memang terbiasa memanggilnya dengan Dik. 

"Kata dokter mungkin pengaruh terlalu lama di depan laptop, Buk. Di suruh nunggu sampai obatnya habis.  Kalau masih sakit ya disuruh cek lagi," jawabnya. 

Sejenak aku merasa lega. Tapi was-was, khawatir dan perasaan lain masih menggangguku. 

Kusuruh anakku pulang bersama ayahnya,"Kamu pulang saja dengan Bapak.  Biar Ibu yang antri obat "

Sekitar setengah jam aku berada di apotik untuk menebus obat anakku.  Setelah obat kudapatkan,  aku pun pulang dengan pikiran tidak karuhan. 

Ya Allah,  jagalah anak hamba satu-satunya.  Jagalah dia dari dunia sampai akhiratnya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas kunjungan anda