Jumat, 09 Oktober 2020

BELAJAR MENULIS BARENG OM JAY Hari ke 3, 9 Oktober 2020



 

AJIAN SAKTI MENJADI PENULIS HANDAL



“Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Semakin banyak ilmu, kita tak akan menyalahkan orang lain”.

 

Motto diatas dijadikan awal perkuliahan hari ke 3 Belajar Menulis Bareng Om Jay. Pemateri perkuliahan malam ini adalah Bapak Dedi Suhendi, yang akrab dipanggil Pak Ya’ Dedi Suhendi. Beliau seorang guru di Kalimantan, tepatnya di SDN 11 Pontianak Timur.

Sebagai pencari ilmu menulis, saya merasa tergugah dengan  kalimat motivasi di atas. Saat kita memposisikan tangan kita menunjuk ke suatu arah, maka satu jari kita menghadap ke depan, tiga jari kita mengarah ke kita sendiri. Filosofinya, dengan perbandingan 3:1, maka sudah pasti menang 3 jika itu sebuah adu kekuatan.

Demikian halnya dengan ketrampilan menulis. Kecenderungan cemburu terhadap orang lain yang sudah handal sangat mungkin terjadi. Hati kita mungkin akan berkata,” Kok dia bisa semulus itu menulis? Kok dia semudah itu menerbitkan buku? Sementara saya kok tidak semulus dia. Pemikiran ini hanya muncul pada orang yang iri dengan keberhasilan orang lain tanpa mau belajar hal positif dari orang yang sudah berhasil di dunia tulis menulis.

Sebagai penulis pemula penting kiranya untuk mencari referensi atau ilmu dari penulis-penulis hebat. Seperti perkuliahan malam ini, Ya’ Dedi Suhendi berbagi ajian khusus  bagaimana menjadi penulis  handal. Untuk menjadi penulis handal menurut Ya’ Dedi Suhendi kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:

v   Memiliki  semangat, motivasi dan kemauan.

Ketika kemauan, semangat dan motivasi muncul dari diri sendiri, orang akan cenderung teguh pendirian untuk mencapai target atau tujuannya. Hal sama juga akan terjadi pada seorang penulis utamanya penulis pemula. Inner motivation ini harus muncul terlebih dahulu agar keinginan untuk menulis semakin tinggi dan tidak luntur.

v   Harus konsisten

Konsistensi untuk mengasah kemampuan  menulis  harus selalu ada pada calon-calon penulis hebat. Upayakan sesering mungkin menulis. Panjang pendek tulisan bukan menjadi tolok ukur sebuah konsistensi dalam menulis. Sederhana saja, setiap hari menulis hal-hal dilingkungan sekitar, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita lihat. hal ini akan mudah untuk dikembangkan. Berangkat dari tulisan-tulisan pendek, dengan konsistensi menulis pasti akan kita temukan jati diri menulis kita.

v   Mencari teman

Dengan menemukan teman yang sudah berhasil didunia tulis menulis, kita bisa mengikuti, meniru dan memodifikasi gaya dan cara dia menulis. Kita padukan dengan gaya kita sendiri.

v   Mencari kenyamanan menulis

Kenyamanan menulis sangat menentukan keberhasilan dalam menghasilkan sebuah tulisan. Antara penulis satu dengan yang lain memiliki cara yang berbeda dalam  hal kenyamanan menulis atau belajar menulis. Jika mengikuti satu program pelatihan menulis justru mengurangi kebebasan dalam menulis, tidak menutup kemungkinan untuk belajar mandiri.

v   Menulis itu semudah update status

Mind set diatas harus dimiliki oleh calon-calon penulis hebat. Jangan pernah berucap,  "Ah, menulis itu susah”. Ingat  apa yang kita pikirkan dan katakan bisa jadi sebuah doa. Allah tinggal bagaimana sangkaan hambaNya. Menulis itu semudah kita update status. Coba kita bayangkan saat kita komentar di grup wa, telegram atau medsos yang lain. Kita merasa tidak terbebani oleh apapun sehingga lancar-lancar saja menuliskan apa yang kita pikirkan.

v   Menentukan Topik Tulisan 

Menentukan topik bagi penulis pemula atau yang baru belajar menulis mungkin seperti momok yang setiap kali akan dihadapi. Sudah berpikir dan terus berpikir, tetapi belum juga muncul topik apa yang akan ditulis.

Minat. Ya, .....mungkin kata itu memudahkan kita dalam menentukan topik tulisan kita. Ketika keinginan menulis muncul, kita berminat menulis tentang apa maka jadikanlah itu topik tulisan. Nah , dengan cara ini topik tulisan akan mudah kita tentukan.

Selain minat, menentukan topik tulisan juga akan lebih mudah jika kita menulis apa yang ada dihadapan kita atau apa yang kita rasakan. Misal, kita sedang menghadapi suatu masalah. Dengan mengangkat masalah kita tersebut menjadi topik tulisan kita, maka akan mudah mengembangkannya.

Kreativitas menentukan topik juga bisa dimunculkan dengan membaca. Ini ada kaitannya dengan materi kuliah di hari yang pertama. Membaca tulisan akan bisa memunculkan ide menulis. Membaca, mencermati isi, dan mengambil kesimpulan bisa menjadi ide menulis. Hal ini seperti kita membuat sebuah review tulisan orang lain kemudian kita tambahkan pendapat kita sendiri

v   Menulislah dengan emosi

Ketika kita menulis sudah pasti bukan hanya untuk konsumsi pribadi. Apalagi jika tulisan itu akan kita jadikan konsumsi publik. Perlu trik jitu agar tulisan kita diterima dan tidak membosankan  pembaca.

Ketika tulisan kita bisa membawa pembaca untuk terpacu menyelesaikan bacaan atas tulisan kita, ini sebuah pertanda bahwa tulisan kita memiliki ruh yang kuat. Ruh tulisan yang mampu memunculkan rasa curiosity dihati pembacanya.

Apa kuncinya? Menulis harus dengan hati. Menulis arus dengan penghayatan. Menulis harus dengan emosi.

v   Menulis harus mempunyai tujuan

Ketika kita melakukan sesuatu pasti ada alasan. Ketika kita memutuskan  suatu tindakan  pasti kita memiliki tujuan. Hal ini juga  berlaku untuk seorang penulis. Untuk tujuan apa dia  menulis? Demi mengejar finansialkah? Demi  persyaratan admistratifkah? Atau sekedar mengikuti hobi.

Dengan memiliki tujuan yang pasti, kita akan seperti mengejar mimpi. Kita akan berlari dan terus berlari seperti mengejar mimpi.

  

Inilah hasil resume saya  dihari ke 3 ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua, utamanya penulis-penulis pemula. Banyak  hal yang harus diketahui untuk  menjadi yang  terhebat.

Salam  literasi....salam sukses....salam tangguh untuk kita semua.

18 komentar:

  1. Balasan
    1. Mksh sdh berkunjung ke t4 saya. Sukses juga buat bunda

      Hapus
  2. Mantapppp, luar biasa
    Mengalir derassss......
    Tetap.sangat kawan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh pak made jimat...cm kebetulan aja bisa cepat. Harus terus belajar dan ttp rendah hati. Salam literasi...sukses buat pak made

      Hapus
  3. Kereenn.. udah beres aja resumenya.. mantuull

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan aja bunda..ini otak bs diajak kompromi. Dan masih harus tetap belajar serta rendah diri. Mksh kunjungan n supportnya

      Hapus
    2. Mksh sdh berkunjung..cuma kebetulan bisa cepat. Msh hrs belajar dan tetap harus rndah hati. Mksh supportnya

      Hapus
  4. sukses bun, semangat terus. resumnya sangat runtut, lugas dan inspiratif..
    salam literasi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh atas kunjungannya. Mari saling supoort. Sukses n salam literasi

      Hapus
  5. Resumenya mantap, Bun. Sekadar menambahkan tentang penulisan kata baku, tanda baca, dan kata dalam Bahasa Inggris. Keterampilan --> keterampilan, dilingkungan --> di lingkungan, tulis menulis --> tulis-menulis, sekedar --> sekadar. Kata dalam Bahasa Inggris dicetak miring. Semoga menjadi masukan agar lebih baik ke depannya. Tetap semangat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih masukann dan kunjungannya...ipmu sy smkn bertambah

      Hapus
  6. Resume yang bagus Bu. Semoga dimudahkan untuk bisa jadi buku

    BalasHapus

terima kasih atas kunjungan anda