Selasa, 20 Oktober 2020

Belajar Menulis Bareng Om Jay, hari ke 7, 19 Oktober 2020

 INGIN MENERBITKAN BUKU? INI SOLUSINYA...

Hari ini, Senin tanggal 19 Oktober 2020 perkuliahan bareng Om Jay kembali di buka. Jujur aku kurang bersemangat. Bukan karena sudah mulai malas mengikuti perkuliahan, tetapi rasa penat di kepalaku dan rasa capek yang aku rasakan membuatku engga mengikuti perkuliahan hari ke tujuh ini. Seminggu ini agenda di madrasah sangat padat dan benar-benar menyita tenaga dan pikiranku.

Di sisi lain,  suamiku yang lagi semangat-semangatnya menyusun cerpen mengingatkan aku untuk tetap memegang komitmen atas apa yang sudah menjadi keputusanku, yaitu membersamai teman-temanku di WAG Belajar Menulis Bareng Om Jay.

" Lho, Ibu kok tiduran? Bukannya ini malam Selasa? Ibu ada jadwal dengan Om Jay, kan?," kata suamiku.

"Iya, Yah. Ibu tidak lupa kok. Tapi Ibu sangat capek. Tadi di madrasah mempersiapkan berkas-berkas ibu yang diminta oleh Bu Kepala.  Ini pun belum selesai, " kilah  ku pada suamiku.

"Buk, ayah ingatkan, ya. Dulu Ibu pernah melepaskan kelas ini dan ibu menyesal. Dan Ibu juga bilang ke Bapak kalau ibu akan menggunakan ijin dari Bapak dengan baik. Ibu juga berjanji tidak akan mengeluh. Ibu sendiri lho yang bilang seperti itu," kata suamiku mengingatkan aku.  

Akhirnya, dengan sisa-sisa tenaga yang aku punya, aku mengikuti perkuliahan malam ini sambil rebahan di kamarku. Aku hanya mampu menyimak saja. Membaca chat di WAG pun tidak sedetail biasanya. Jari-jari tanganku pun tidak senakal biasanya. Opening untuk resume ku pun  belum  aku buat.


Thamrin Dahlan
Ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan
Hp. 0815 9932 527
Website YPTD :  terbitkanbukugratis.id
Email thamrindahlan@gmail.com

Dosen kami malam ini adalah Bapak Thamrin Dahlan, SKM, M.SI. Sekilas  tidak kulihat raut wajah lelah di muka beliau. Dari wajah beliau, aku bisa rasakan aura yang luar  biasa, wibawa seorang Bapak nampak jelas kulihat. Tidak kalah hebatnya dengan dosen-dosen yang lain, dosen kami malam ini juga  sudah menerbitkan banyak buku.

Di hari ke tujuh ini, Pak Thamrin berkenan berbagi informasi tentang menerbitkan buku secara gratis di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Pak Thamrin yang juga seorang  dosen Akper Polri, publisher, penulis ini telah menerbitkan 30 buku.

Bapak Thamrin memiliki chemistry hebat dengan tokoh nomor satu di kelas  Belajar Menulis Bareng Om Jay. Hal ini dibuktikan dengan digandengnya Om Jay pada saat  launching  buku perdana pak Thamrin yang bertajuk "Aku Bukan Orang Terkenal"di tahun 2012. 

Pengalaman Pak Thamrin menerbitkan buku tidaklah mulus. Sebagai penulis pemula, beliau belum dikenal orang. Penerbit pun pernah menolak naskahnya . Bahkan untuk menerbitkan bukunya, beliau harus mengeluarkan dana yang cukup besar.

Karena pengalaman  dan suka duka beliau dalam menerbitkan buku inilah, satu pemikiran hebat beliau cetuskan. Ya.....sosok hebat ini  ingin membuka pintu yang seluas-luasnya bagi penulis utamanya penulis pemula agar bisa menerbitkan buku-buku mereka secara gratis. 

Terbentuklah yayasan yang luar biasa Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan (YPTD). YPTD terbentuk 29 Juli 2019 berdasarkan Akta Notaris dan SK Kemenkumham. YPTD sebagai Penerbit mendapat kewenangan dari Perpustakaan nasional untuk mengusulkan ISBN buku yang akan diterbitkan.

Berdasarkan kewenangan itu Pak Thamrin juga  bisa menerbitkan buku secara indie (pribadi) buku lebih mudah dan cepat diterbitkan,  bahkan sampai buku ke 30.

Setelah itu YPTD membantu penulis-penulis lain yang telah memiliki naskah buku untuk diterbitkan.  Sejak launching  penerbitan buku gratis ber ISBN 19 Agustus 2020, sejumlah 36 buku diterbitkan oleh YPTD

APA SAJA PROGRAM YPTD?

Angin surga nampaknya benar-benar dihembuskan oleh YPTD.  Beberapa program menggiurkan dilontarkan oleh yayasan ini. Berikut program yang ditawarkan:

Program A 
Program ini ditawarkan kepada penulis yang telah mempunyai naskah buku dan bisa dikirim via email thamrindahlan@gmail.com

Program
YPTD menerbitkan Buku dari para penulis yang telah memposting tulisannya di website dan akan diterbitkan buku gratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.

Program C 
Penulis telah memposting di website dan pihak   YPTD takan menerbitkan bukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan YPTD

Untuk penerbitan buku secara gratis ini tidak ada seleksi. Penulis  hanya diminta  menyesuaikan tulisannya dengan standard baku  YPTD :
a. Ukuran A5
b. Font 12
c. Margin 1.5/1/1/1
d. Huruf Times News Roman
e. Spasi 1.5
f. Ketebalan 150 – 200 Halaman

YPTD menerima naskah buku penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan :
Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.

Tulisan bisa berbentuk Reportase, Opini, Fiksi dan Buku Ajar.  Tidak ada syarat metode penulisan karena setiap penulis memiliki gaya sendiri dan unik. Learning by doing.  Beliau sendiri menulis dengan kalimat pendek pendek dan acap di ulang ulang.  Enak dibaca dengan bahasa sederhana sepeti orang bertutur

Informasi tentang  penerbitan buku yang dipaparkan oleh petinggi YPTD ini  sangat menarik antusias kami. Sebagai penulis pemula rasa ingin tahu kami terhadap tokoh yang satu ini tidak terbendung lagi. Berbagai pertanyaan pun muncul dan dengan sabar beliau membagikan tips supaya tetap fokus dalam menulis. Bahwa tips terhebat agar fokus menulis adalah tujuan kita menulis. Niatkan untuk berbagi. Lakukan hal ini seiap hari. Apa yang ada di sekitar kita bisa dijadikan bahan ide untuk menulis.



Ketakutan pun muncul diantara kami peserta kuliah. penolakan naskah menjadi momok  bagi kami penulis pemula. Tetapi, YPTD  memiliki prinsip semua bahwa tulisan adalah bagus selama bukan plagiat dan hoaks.  YPTD tidak  menilai tulisan yang akan diterbitkan.  Kualitas itu sangat bertingkat dan beragam dan semua berproses.  Jika sudah ada naskah maka YPTD siap membantu menerbitkan buku. Tujuan utama adalah bagaimana meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Literasi Indonesia. 

Demikian resume saya untuk perkuliahan hari ke tujuh ini. Semoga bermanfaat. Salam literasi....




9 komentar:

  1. Mantap, Bu Yuli. Pengantarnya bikin resume lebih hidup. Sedikit masukan untuk penggunaan tanda baca terutama kalimat langsung, setelah tanda tanya dan petik tidak perlu lagi koma. Masukan sedikit untuk beberapa kata yang penulisannya tidak baku, misalnya hembus seharusnya embus. Tabik.

    BalasHapus
  2. Mantaaap bu Yuli, ayo kita sukses bersama

    BalasHapus
  3. Keren banget resumenya bu Yuli, jadi pingin bisa seperti bu Yuli, kaya dengan kosakata.

    BalasHapus
  4. Ibu juga hebat kok...kita hebat dengan ke khasan kita

    BalasHapus

terima kasih atas kunjungan anda