DARI RESUME MENJADI BUKU
Perjuangan
dan
Impian Calon Penulis
"Besok malam akan saya jelaskan. Bagaimana mengolah resume menjadi buku. Beserta ketentuan, dan formatnya,"kata Pak Brian di chat WAG kami.
Janji manis Pak Brian ini bukan hanya membuat jantungku berdegup kencang tapi juga membuatku seolah merasakan angin surga menggelitik kulitku.
Belum berhenti degup jantungku, tiba-tiba tokoh hebat lain di grup ini, bunda Aam membagikan CV Pak Brian. CV ini pula yang membuat ibu-ibu anggota grup menulis ini merasa muda lagi.
Ya,....bagaimana tidak heboh? Pemateri yang sudah akrab dengan kami ini ternyata masih muda. Saya pribadi sudah kuliah semester empat pada saat beliau lahir. Bahkan pada tahun itu, saya sudah mulai mengajar meski belum selesai kuliah.
Waktu perkuliahan pun tiba. Beda dengan hari-hari sebelumnya, Kali ini kami Ibu Aam yang membuka pintu kelas sekaligus sebagai moderator.
Pak Brian benar-benar hadir sebagai pemateri untuk malam ini, Senin, 26 Oktober 2020. Seperi janji beliau, malam ini kami disuguhi sajian yang sangat kami tunggu-tunggu. Pak Brian membekali kami tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan kumpulan resume untuk menjadi naskah buku.
Seperti para narasumber yang sudah pernah dihadirkan oleh Om Jay, Pak Brian juga memiliki segudang pengalaman.
Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd itulah nama lengkap Pak Brian. Beliau lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Saat ini beliau berprofesi sebagai guru SD di Jakarta.
Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future". Untuk profile lengkap beliau, bisa dikunjungi di link berikut:
Sebelum memberikan inti materi, Pak Brian menceritakan pengalamannya di bidang tulis menulis. Pak Brian sudah lama bergelut dengan dunia blog. Nama blog pertama beliau www.praszetyawan.com yang dibuat pada 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul di tahun 2013.
Pada akhir tahun 2013, Pak Brian sempat membuat sebuah resolusi untuk beliau sendiri. Adapun resolusi beliau adalah :
👉1. Menyelesaikan studi secepat mungkin di tahun 2014
👉2. Keinginan memublikasikan tulisan di harian umum dan di situs media online.
Sayang seribu sayang, mimpi beliau ini belum terwujud. tak satupun tulisan beliau yang dimuat.
Namun kegagalan ini tidak membuat Pak Brian putus asa. Hal ini justru menjadi cambuk bagi beliau untuk berusaha lebih keras lagi.
👉3. Membuat buku.
Penyusunan buku sudah menjadi resolusi tertahan bagi Pak Brian.
Perlu kepercayaan diri yang tinggi bagi Pak Brian untuk menerbitkan buku. Kendala lain adalah motivasi beliau yang masih kurang tinggi sehingga sampai tahun 2014 tidak ada satu buku pun yang berhasil diterbitkan. Ini terjadi karena kesibukan beliau sebagai mahasiswa tingkat akhir dan tidak adanya mentor. Naskah-naskah beliau tersimpan saja di laptop.
👉4. Menerbitkan buku di penerbit mayor. Resolusi ini merupakan target jangka panjang.
Pada tahun 2019, keinginan beliau untuk membuat buku muncul kembali. Secara tidak sengaja Pak Brian menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Dar sinilah mata hati Pak Brian terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie. Dengan semangat menyala, beliau selesaikan juga naskah yang sudah lama terpendam. Di bulan Oktober 2019, naskah beliau pun selesai.
Setelah mengirim dan menunggu selama kurang lebih tiga bulan, akhirnya terbitlah buku pertama beliau di bulan Januari 2020.
Berhasil menerbitkan buku perdananya, tidak membuat Pak Brian puas. Justru semangat menulisnya semakin membara. Semangat menerbitkan buku juga kian tak terbendung ketika beliau bergabung dengan majelis yang hebat, "Belajar Menulis Barng Om Jay" angkatan ke 4.
Pada bulan Mei dan Juni 2020, beliau berhasil merilis dua buku solo :
BAGAIMANA DENGAN RESUME-RESUME YANG SUDAH DIBUAT?
Memasuki inti materi, harapan akan terjawabnya pertanyaan dan keraguanku selama ini semakin meraja. Aku masih ragu apa yang harus aku lakukan setelah perkuliahan ini selesai. Akan di kemanakan resume-resumeku? Apa yang harus ku lakukan dengan resume-resume ku? Penerbit mana yang mau menerima naskahku? Pertanyaan ini mungkin juga dirasakan oleh peserta lain.
Sesuatu yang melegakan di sampaikan Pak Brian. Tim yang tergabung di kelas menulis ini akan memudahkan peserta pada saat akan menerbitkan buku. Beliau juga menegaskan bahwa pelatihan menulis Bareng Om Jay tidak memaksa peserta harus memilih satu penerbit tertentu. Peserta bebas menentukan penerbit mana yang akan digandeng untuk menghasilkan buku. Akan tetapi jika menginginkan pembimbingan, tim kelas Om Jay siap membantu dengan menghadirkan beberapa rekanan penerbit, misalnya Kamila Press milik Pak Mukminin, YPTD milik Pak Thamrin, ada juga penerbit rekanan Bu Kanjeng da Pak Brian.
Dari sini sedikit demi sedikit kagalauanku mulai berkurang. Ada angin segar yang akan memudahkanku menjadikan semua resume pelatihan yang telah ku buat menjadi karya terbaiku dalam bentuk buku. Secercah harapan mulai muncul.
Hal yang perlu diperhatikan jika ingin menerbitkan buku adalah ketentuan dan syarat dari penerbit. Penerbit yang satu dengan penerbit yang lain mungkin berbeda syarat ketentuannya. Untuk penerbit rekanan Pak Brian memiliki syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk aturan penulisn naskah
👉Ukuran kertas A5 (14x20cm)
👉Huruf times new roman, ukuran 12
👉Spasi 1,5
👉Margin 2 cm semua
👉Paragraf rata kiri-kanan (justify)
2. Untuk Kelengkapan naskah yaitu:
Kelengkapan naskah meliputi : cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat
Adapun urutannya:
💁Cover
💁Kata Pengantar
💁Daftar Isi
💁Isi naskah
💁Profil Penulis
💁Sinopsis
Semua berkas di atas harus disimpan dalam satu file. Adapun biaya pencetakan Rp. 300.000
Setelah syarat dan ketentuan dipenuhi, penulis mendapat fasilitas penerbitan:
👉Desain cover
👉ISBN
👉Layout
👉Edit ringan
👉2 Buku bukti terbit
👉E-Sertifikat
Di akhir perkuliahan, Pak Brian menyampaikan bahwa menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ketakutan tentang jumlah halaman pun harus dikesampingkan. Karena ada juga penerbit yang tidak menjadikan jumlah halaman sebagai syarat ketentuan. Sebagai contoh penerbit yang menjadi rekanan Pak Brian.
Banyaknya penerbit juga memudahkan dalam penentuan pilihan, kira-kira penerbit mana yang sesuai dengan naskah yang sudah dibuat.
Terjawab sudah semua pertanyaanku dengan hadirnya Pak Brian di tengah-tengah kami. Aku semakin yakin tidak ada yang sia-sia dengan mengikuti kuliah luar biasa ini.
Inilah resume hari ke 10 kelas Belajar Menulis Bareng Om Jay. Salam literasi...semangat menulis dan menerbitkan buku....
top makin oke aja bu nyai ini..sukses
BalasHapusMksh....supportnya sll sy harapkan ya...
HapusResum ini bagus. Ada ilustrasi gambarnya juga
BalasHapusMksh pak Fayunda. Sama belajar pak sambil mencoba mencari jt diri
HapusResum ini bagus. Ada ilustrasi gambarnya juga
BalasHapusKereeen bu resumenya enak dibaca tampilannya ok bngt..
BalasHapusMksh bunda....bunda jg bagus kok resime nya
Hapusbagus bu resumenya..
BalasHapusSemakin bagus, ditambah gambar jadi semakin keren bu Yuli
BalasHapusMantab dan luar biasa b' Yuli ...
BalasHapusbu Yuli....semangat terus, jangan kasih kendor
BalasHapusKeren resumenya, lengkap , menarik dan mudah dipahami.
BalasHapusHati2 saat copas..biasanya ada settingan yg membuat beda dh tulisan langsung di blog
BalasHapusEmoticon-emoticon yang ada membuat tulisan jadi terlihat lebih segar. Kreatif juga Ibu yang satu ini!
BalasHapus