Jumat, 30 Oktober 2020

Belajar Menulis Bareng Om Jay, hari ke 12, tanggal 30 Oktober 2020

BERGURU PADA CIKGU AYU

Sore ini situasi di tempatku tidak terlalu bagus.  Mendung menggelayut dengan warna abu-abu tebalnya.  Angin semilir pun tak ingin kalah untuk menambah suasana semakin dingin.  

Tar..... Tar.... Suara petir menggelegar di angkasa. Tak berapa lama hujan lebat pun turun tak terhentikan.  Dingin... Sangat dingin suasana sore ini. 

Ketakutan pun muncul di hatiku.  Ini malam Sabtu. Pertanda perkuliahan akan kembali dibuka oleh Sang Empu kelas Belajar Menulis Bareng Om Jay.  

"Jangan mati listrik ya Allah." gumamku.  Malam ini aku tidak mau ketinggalan perkuliahanku.  


Lihatlah flyer di atas!  Dua Srikandi  berpadu satu.  Wajah Bu Aam sudah tidak asing bagiku. Teduh, lembut, itulah yang aku rasakan dengan melihat wajah bunda Aam.  Tapi profil di sebelah kiri bunda Aam sungguh cantik. Wajah ayu berbalut topi di kepalanya semakin menyempurnakan penampilannya. Baju biru sangat padu dengan kulitnya yang putih.
Ibu Theresia Sri Rahayu,  ya.... Beliaulah yang akan menemani kami belajar di kelas Om Jay.  

Tepat pukul 18.18 WIB,  bunda Aam membagi biodata ibu Theresia. Pertama kali fokus aku layangkan tanggal lahir pemateri malam ini. Hm....desahku mengawali membaca prestasi bunda Theresia.  Decak kagumku tiada henti.  Segudang prestasi sudah beliau sandang.  Semakin lengkap saja kecatikan bunda yang satu ini.  Sudah cantik wajahnya,  cantik pula prestasi-prestasinya. 


Pemilik blog https://www.cikgutere.com ini benar-benar wanita hebat. Tidak hanya berprestasi di mata pelajaran yang diampunya,  tetapi Cikgu Tere ini ternyata juga jago menulis.   "Belajar Semudah KLIK,Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar”(2020) dan "Bukan Guru Biasa" yang terbit pada bulan Oktober2020 merupakan buku-buku hasil karya Cikgu Tere.  

Cikgu Tere juga piawai dalam membuat artikel.  Hal ini terbukti dengan dinobatkannya beliau menjadi kreator artikel terbaik dalam rangka lomba Bakti Pancasila  tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Kemendibud. 

Lagi-lagi aku merasa beruntung mendapatkan kembali kesempatan belajar di kelas ini. Orang-orang hebat dengan kelebihan masing-masing siap mengucurkan ilmunya untuk kami. 

Bunda Theresia yang enak kupanggil dengan Cikgu Tere pun siap berbagi ilmu malam ini.  Beliau akan menyampaikan topik "Bukan Guru Biasa". Topik ini mungkin diambil  oleh Cikgu Tere sebagai apresiasi bagi seluruh peserta kelas menulis milik Om Jay ini. Beliau menganggap  kami, para peserta ini guru-guru hebat. Ah.....secara pribadi, aku merasa tersanjung dengan pernyataan beliau. 

GURU, MASA  PANDEMI, DAN PERUBAHAN 


Menyinggung soal pandemi Covid 19 dan perubahan tata hidup  baru, Cikgu Tere menyampaikan bahwa pandemi harus di hadapi. Di dunia pendidikan, kemungkinan akan muncul dua sikap dari para guru; menyerah atau bertahan yang dibarengi dengan kreatifitas.

Bagi guru yang mudah sekali menyerah sudah tentu akan merasa tidak nyaman. Mengapa  hali ini terjadi? Hal ini dikarenakan guru tidak mau keluar dari zona nyaman mereka sebelum  terjadi pandemi. Pandemi sudah pasti sangat  menyusahkan mereka.

Berbeda dengan guru yang mau berdamai dengan situasi yang tidak normal seperti sekarang ini, mereka cenderung mengambil sisi positif dan membangun kegiatan postif yang mungkin tidak pernah dilakukan  sebelum masa pandemi. Mereka tidak merasa keberatan untuk memanfaatkan teknologi dan waktu mereka dengan jauh lebih baik. Contohnya; mengisi waktu  dengan menulis, mengikuti diklat online, mengajar dengan WA, dan sebagainya.

Hm.......opening yang bagus dari Cikgu Tere untuk mengawali perkuliahan malam ini. Secara tidak langsung ini merupakan  sentilan hangat bagi kami para guru. Diam di tempat atau berubah dan membuat perubahan.

PROSES MENGHASILKAN TULISAN

Memasuki inti pembelajaran, Cikgu Tere berbagi pengalaman pada kami tentang proses yang dilalui untuk menghasilkan artikel, buku, atau materi pembelajaran. Menurut beliau ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
👧 Jam terbang
Jam terbang yang dimaksud tentu bukan lamanya seseorang menjadi guru atau sejak kapan kita mulai menulis. Akan tetapi lebih pada bagaimana seseorang mengasah keterampilan menulisnya. Semakin sering menulis maka jam terbang di dunia tulis menulis akan semakin tinggi. 

Lebih lanjut Cikgu cantik ini menyampaikan bahwa memiliki jam terbang tinggi di dunia tulis menulis bisa untuk mencegah writer's block.  Untuk mengatasi writer's block ada trik jitu dari Cikgu Tere : 
👀 menganalisa penyebabnya
Faktor mana atau faktor apa saja yang menyebabkan hal ini terjadi; faktor internal atau eksternal. 
👀 menentukan solusi yang tepat
Setelah penyebab writer's block dikenali dan ditemukan, maka  akan lebih mudah mencari solusinya. Jika faktor internal penyebabnya, disarankan untuk memaksa diri untuk menulis meski sedang tidak punya  ide apapun. Jika faktor eksternal yang menjadi penyebabnya, maka bangunlah suasana menulis yang membuat kita nyaman untuk menulis. 

👧 Konsistensi
Konsistensi yang dimaksud adalah konsistensi menulis. Seperti yang Om Jay selalu ingatkan bahwa menulis harus setiap hari. Kegiatan menulis harus dilakukan  kapan saja, di mana saja. Bu Kanjeng bahkan pernah menyampaikan bahwa menulis adalah keharusan bahkan ketika tidak ada ide sama sekali untuk menulis. 

👧 Kesadaran diri dari masing-masing /pribadi/penulis

Kesadaran diri untuk menulis perlu dimiliki. Dengan kesadaran ini, maka jam terbang dan konsistensi akan terbangun.

MANFAAT MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENULIS

Menjadi sosok hebat dengan segunung prestasi tidak membuat Cikgu Tere berhenti belajar. Beliau sangat senang terlibat dalam kelas belajar menulis karena menurut beliau banyak sekali manfaatnya; antara lain :      
1. sebagai tempat atau ajang melakukan hobi
2. sebagai sarana mengupgrade skill menulis 
Bergabung dengan penulis lain, membuat seorang penulis  terus termotivasi untuk belajar ilmu-ilmu baru dalam menulis
3. Sebagai media mengekspresikan diri 
Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Seorang penulis  bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas - luasnya. 
 4. Jembatan meraih prestasi. 
Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi yang beliau terima adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud.   

       JEMBATAN KELEDAI DALAM MENULIS BUKU

Seorang guru sudah pasti sering  membuat jembatan keledai untuk muridnya agar materi gampang di pahami ataupun dihafalkan. Begitu pun dengan Bunda Tere, beliau memberikan jembatan keledai bagi kami untuk penulisan buku. IDOLA......Ya itu jembatannya. 
I   👉   Identifikasi topik menarik 
D 👉   Daftar semua judul luar biasa
O 👉   Outline terperinci 
L 👉   Lanjut menulis isi bab
A 👉   Atur layout sesuai permintaan penerbit

MEMBANGUN PERSONAL  BRANDING

"Berkat menulis di blog, keterampilan menulis  saya terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1 Oktober 2020, saya mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemendikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran." kata Cikgu Tere di WAG kami.

Cikgu Tere menyampaikan bahwa ketika mengikuti sebuah lomba dan panitia lomba ingin mengetahui profil beliau, mereka cukup mengetik nama beliau di browser. Dengan mudah  mereka akan mendapat semua informasi yang diinginkan. Inilah pentingnya personal branding.

Lalu, bagaimana membangun personal branding?  
1. Menulis dari hal-hal kecil
Seorang penulis hebat tidaklah serta merta hebat. tahap menjdi penulis pemula tentu  harus dilalui. Akan tetapi, berjalannya waktu ditambah dengan konsistensi dalam menulis orang akan menghargai da mengenal tulisan-tulisannya baik di blog maupun di media lainnya.

2. Membangun sikap terbuka terhadap kritik dan saran yang positif.
Sikap seperti ini harus selalu terpatri di dada setiap penulis. Obyektifitas terhadap tulisan yang dihasilkan  harus selalu dimiliki. 

PESAN TULUS CIKGU TERE

Diakhir  perkuliahan Cikgu Tere memberikan pesan bagi kami:
"Untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain." 

Pesan diatas sangat menyentuhku. Semoga semua ilmu beliau malam ini bisa aku adopsi dan jejak lincah beliau bisa aku ikuti meski umurku tak semuda Cikgu.

Inilah resume sederhana di perkuliahan tanggal 30 Oktober 2020. Semoga bermanfaat...Salam Literasi...Semangat menulis



36 komentar:

  1. Tulisan yg sangat bernas. Semoga kita semua tetap semangat menjalani jam terbang masing2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh bunda, atas kunjungan dansupportnya.. Ayok semangat sampai selesai pelatihan

      Hapus
  2. Resumenya bagus dengan bahasa yang menarik. Good job

    BalasHapus
  3. Aamiin... Mksh atas kunjungan dan supportnya

    BalasHapus
  4. Mantap sekali tulisannya bu dikemas rapi dlm sebuah resume yang enak dibaca..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh bunda tini, atas kunjungan dan supportnya.. Semangat terus yuuks

      Hapus
  5. Wah resume yang cantik. Ada kreasi nya. Keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bunda budi.... Bunda juga hebat... Semengat terus yuuk

      Hapus
  6. Resume nya enak dibaca, bu.
    Lengkap dan menarik dilihat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh support dan kunjungannya pak Jonter. Semangat untuk kita semua

      Hapus
  7. hehe..saya suka gambar corona nya...

    BalasHapus
  8. Resume yang gercep dan mantap bu Yuli, tetap semangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh bu jum.... Sy nunggu rumah bu jum jafi ya... Br berkunjung

      Hapus
  9. Bu Yuli resume padat berisi, mantap

    BalasHapus
  10. Balasan
    1. Mksh pak Marinan.... Support n masukannya tetap sy harapkan ya

      Hapus
  11. Mantap resumenya bu Yuli, ringkas padat berisi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh bu Sri. ... Kritik n saran tetap saya tunggu

      Hapus
  12. Resume yg sangat luar biasa, Bu. Pemilihan diksinya keren. Ini menunjukkan bahwa Ibu menulis sepenuh hati. Ilustrasi gambar dan ikon - ikon yg digunakan jg menambah cantik tampilan resume ini.

    BalasHapus
  13. Mksh bumda atas supoortnya... Mhn binbingan terus ya...

    BalasHapus
  14. Resume yang sangat berisi, Bu. Sedikit masukan untuk swasunting, yaitu masih adanya inkonsistensi penulisan Bu Aam dan Bunda Aam. Selain itu di awal tertulis Ibu Theresia, di bawah menjadi Cikgu Tere. Ada baiknya di awal ditulis penjelas, Ibu Theresia biasa dipanggil Cikgu Tere. Jadi, pembaca tidak kebingungan. Tabik. 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya paling sula kalau bapak ini berkomentar. Salut

      Hapus
    2. Iya... Pak mazmo sll kasih kritik yg membangun

      Hapus
  15. Bu Yuli seolah menulis apa yang dirasa, tulisan mengalir alami. Cocok.jika suatu saat jadi penulis novel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh doanya. Mksh jg atas kunjungan dan supportnya

      Hapus
  16. Secara keseluruhan sudah mantap ini Bu. Semakin berkembang insyaallah ...

    BalasHapus
  17. Mantab bu Yuli, designnya lebih mantab ...

    BalasHapus

terima kasih atas kunjungan anda